Senin, 22 Agustus 2016

Cara Cepat Menghitung IP Address Menggunakan VLSM

      VLSM (Variabel Length Subnet Mask) adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah alamat IP yang terbuang. kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan Variable Subnet Length Mask(VLSM).

      Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Berikut contoh penyeleaian kasusnya :

1.  Ruang Utama 1000 host   
       Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk  mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang  dibutuhkan1000 maka cari hasil pemangkatan 1000 or  >= 1000 host.  dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan  gunakan 2^10 = 1024  dan subnet mask 255.255.252.0.
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :

255.255.255.255 
255.255.252.    0   _ 
    0.    0.    3.255

Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  0.    0
    0.   0.  3.255  +
172. 16.  3.255

Network         : 172.16.0.0/22
IP Pertama    : 172.16.0.1
IP Terakhir    : 172.16.3.254
IP Broadcast : 172.16.3.255
Subnet Mask : 255.255.252.0
2. Ruang Kedua 500 host
       Untuk Ruangan Kedua host  yang dibutuhkan or komputer yang bisa  terhubung dengan internet sebayak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500  host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 500  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host >=500 host 
yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9= 512 dan subnet mask 255.255.254.0.
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
255.255.255.255
255.255.254.    0   _
    0.    0.    1.255
    Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  4.    0
 
   0.   0.  1.255  +
172. 16.  5.255

Network           : 172. 16. 4. 0/23
IP Pertama     : 172.16. 4.1
IP Terakhir      : 172.16. 5.254
IP Broadcast  : 172.16.5. 255 
          Subnet Mask : 255.255.254.0 

3. Ruang Server 100 Host
       Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 100 host,  maka konsep
perhitungan kita gunakan konsep kelas C atau bermain pada Oktet ke 4. Untuk mendapatkan 100  host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 100  atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 100 host >=100 host  yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7= 128 dan subnet mask 255.255.255.127
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
255.255.255.255
255.255.255.128   _
    0.    0.    0.127
    Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network

172. 16.  6.    0
 
   0.   0.  0.127  +
172. 16.  6.127         
Network          : 172.16. 6 . 0/25
IP Pertama       : 172.16. 6 . 1       
IP Terakhir       : 172.16. 6 . 126        
IP Broadcast : 172.16 .6 .127             
Subnet Mask : 255.255.255.128
4.  Ruang Server 2 Host
  
Network          : 172.16. 6. 128/30            
IP Pertama     : 172.16. 6. 129
IP Terakhir     : 172.16.6. 130           
IP Broadcast  : 172.16.6.131           
Subnet Mask : 255.255.255.252

IP Addressing dan Subnetting untuk Pengguna Baru

cisco

membuat topologi jaringan menggunakan cisco packet tracer

A. Latar Belakang
Cisco Packet Tracer adalah program e-learning buatan Cisco yang akan mensimulasi jaringan komputer yang sebelumnya telah di design dan dikonfigurasi oleh pengguna. Simulasi workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya dibuat sangat mirip dengan aslinya. Sehingga kita bisa belajar jaringan komputer melalui simulasi program ini saja, tidak perlu biaya mahal untuk membeli komputer yang banyak untuk melakukan rekayasa yang kita inginkan. Tentu ini sangat menghemat biaya. Selain itu, dengan Cisco Packet Tracer, kita dapat mempelajari seluk beluk jaringan yang standar, tapi sangat mendalam. Bahkan isi PDU pada sebuah paket pada interval waktu tertentu bisa kita lihat dan pelajari, hal yang susah untuk dilakukan dengan menggunakan perangkat jaringan asli sekalipun.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi sedikit pengalaman ketika saya menggunakan Cisco Packet Tracer ini. Semua telah saya buat dalam bentuk tutorial dan dibundel dalam satu file PDF untuk dicoba prakteknya. Asumsinya adalah anda telah memiliki perangkat lunak Cisco Packet Tracer-nya dan telah terinstall dengan baik di PC anda. Sasaran pembaca dalam file PDF adalah para pemula yang senang dengan Computer Network (jaringan komputer), tau dasar-dasar operasional Cisco Packet Tracer-nya, tapi masih belum begitu familiar dengan panel-panel pada programnya.
B. Tujuan
1. Membuat Topologi Jaringan
2. Mensimulasikan Topologi Jaringan menggunakan Software Cisco Packet treaser
C. Dasar Teori
Cisco Packet Tracer merupakan program simulasi jaringan yang powerfull dan cara penggunaannya pun cukup mudah. Dengan software Cisco Packet Tracer, anda bisa mendesain dan merancang suatu bentuk jaringan. Bukan hanya sekedar jaringan lokal, tapi bisa mencakup hingga WAN. Dengan adanya software ini, diharapkan para pelajar dapat mendesain suatu topologi jaringan tanpa harus membeli perangkatnya secara langsung yang notabene harganya mahal.
Cisco Packet Tracer adalah program e-learning buatan Cisco yang akan mensimulasi jaringan komputer yang sebelumnya telah di design dan dikonfigurasi oleh pengguna. Simulasi workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya dibuat sangat mirip dengan aslinya. Sehingga kita bisa belajar jaringan komputer melalui simulasi program ini saja, tidak perlu biaya mahal untuk membeli komputer yang banyak untuk melakukan rekayasa yang kita inginkan. Tentu ini sangat menghemat biaya. Selain itu, dengan Cisco Packet Tracer, kita dapat mempelajari seluk beluk jaringan yang standar, tapi sangat mendalam. Bahkan isi PDU pada sebuah paket pada interval waktu tertentu bisa kita lihat dan pelajari, hal yang susah untuk dilakukan dengan menggunakan perangkat jaringan asli sekalipun.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi sedikit pengalaman ketika saya menggunakan Cisco Packet Tracer ini. Semua telah saya buat dalam bentuk tutorial dan dibundel dalam satu file PDF untuk dicoba prakteknya. Asumsinya adalah anda telah memiliki perangkat lunak Cisco Packet Tracer-nya dan telah terinstall dengan baik di PC anda. Sasaran pembaca dalam file PDF adalah para pemula yang senang dengan Computer Network (jaringan komputer), tau dasar-dasar operasional Cisco Packet Tracer-nya, tapi masih belum begitu familiar dengan panel-panel pada programnya.
D. Membuat Topologi Jaringan Menggunakan Cisco Packet Treaser
Berikut merupakan hasil praktikum terhadap pembuatan Topologi Jaringan Menggunakan Cisco Packet Treaser. Pertama, menghubungkan beberapa  PC terhadap HUB. Pada menu kita pilih sejumlah PC yang telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap sebuah HUB dengan menggunakan kabel straight.

Kedua, menghubungkan beberapa PC terhadap switch. Pada menu kita pilih sejumlah PC yang telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap sebuah switch dengan menggunakan kabel straight. Perbedaan antara HUB dan switch terlihat jelas pada simulasi behwa HUB akan mengirimkan data kepada seluruh PC yang terhubung, walaupun sebelumnya data tersebut telah tertuju. Sedangkan penggunaan Switch terlihat lebih melakukan penyaringan, dimana pengiriman data yang tertuju akan terkirim hanya pada PC yang ditarget.Ketiga, beberapa PC dihubungkan dengan Switch berkombinasi dengan HUB secara terintegrasi. Dimana pada menu kita pilih sejumlah PC yang telah dilakukan penetapan IP adress. Kemudian kita hubungkan PC terhadap sebuah switch dengan menggunakan kabel straight dan menghubungkan sejumlah PC terhadap HUB. Perbedaan antara HUB dan switch terlihat jelas pada simulasi behwa HUB akan mengirimkan data kepada seluruh PC yang terhubung, walaupun sebelumnya data tersebut telah tertuju. Sedangkan penggunaan Switch terlihat lebih melakukan penyaringan, dimana pengiriman data yang tertuju akan terkirim hanya pada PC yang ditarget.
 
4. Kombinasi yang kompleks dari kumpulan PC yang terhubung dalam kesatuan LAN terhadap switch. Sebuah PC akan melakukan pengiriman dan penyaringan data yang melalui switch.

0 komentar: